Cadangan Keuangan Kuat, Kinerja BTN Masih On Track

Di tengah pandemi Covid-19 yang memukul sejumlah sektor ekonomi, termasuk diantaranya perbankan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan kinerja perseroan masih on track. Kinerja perseroan relatif aman karena dicover dengan cadangan keuangan yang kuat.


Dalam tiga bulan pertama tahun ini, masih belum terlihat dampak yang material akibat Covid-19. Tetapi, perseroan sudah melakukan antisipasi agar bagaimana bisnis BTN tidak sampai terganggu akibat pandami Covid-19 tersebut.

"Di tengah pandemi Covid-19, aktivitas ekonomi termasuk dalam hal ini bisnis bank tidak boleh berhenti supaya masyarakat tetap terpenuhi kebutuhannya. Peran perbankan masih dibutuhkan dan akan terus mencari peluang bisnis bagaimana agar dapat mendukung ekonomi bagi masyarakat," kata Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury di Jakarta, Jumat (8/5).

Menurut Pahala, walaupun pandemi Covid-19 telah berdampak hampir ke semua industri di tanah air, BTN masih optimistis bisnis di sejumlah industri, ada yang masih bertumbuh. Pada industri yang masih berpeluang untuk bertahan dan tumbuh tersebut, BTN akan ikut andil menyokong pertumbuhannya agar laju ekonomi tetap berjalan.

Perbankan memegang peranan cukup besar dalam mendorong aktivitas ekonomi masyarakat agar tetap bertahan dalam pandemi Covid-19. Oleh karena itu, menurutnya, perbankan perlu melakukan inovasi layanan jasa keuangan agar dapat terus memfasilitasi masyarakat dalam mengakses jasa keuangan dari perbankan.

"Agar hal tersebut dapat optimal dilakukan perbankan, maka bank harus sehat dan berkinerja baik. Alhamdulillah sampai dengan saat ini bisnis BTN masih berjalan baik,” katanya.

Kinerja tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan kredit BTN yang masih tumbuh sekitar 4,59% atau telah menyalurkan kredit sampa dengan TW 1 tahun 2020 sekitar Rp253,25 triliun. Selain rasio-rasio keuangan perseroan juga masih terjaga baik. Adapun Kinerja perseroan secara umum akan diumumkan perseroan pada Minggu kedua bulan Mei 2020.

Kinerja perseroan yang masih terjaga baik tersebut menurut Pahala karena BTN senantiasa menjaga kualitas kredit dan penguatan cadangan perseroan terutama pada masa pandemi Covid-19. Dengan likuiditas yang mencukupi, Bank BTN masih konsisten menjalankan fungsi intermediasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mencatatkan pertumbuhan kredit yang posisif pada kuartal I/2020.

Likuiditas yang cukup dan terjaga, menjadi kunci perbankan agar tetap menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor ekonomi agar tetap produktif. Pahala merinci, sampai dengan Maret 2020, rasio LCR (Liquidity Coverage Ratio) bank yang dipimpinnya masih dapat dijaga pada tingkat 137,9% jauh di atas ambang yang ditetapkan regulator yaitu 100%.

Sementara rasio Aset Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) terjaga di 69,5% dimana rasio tersebut masih jauh di atas batas minimal yang ditentukan.

"Sesuai ketentuan regulasi, kami sudah menyiapkan cadangan terutama untuk mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 yang tidak tahu akan berakhir sampai kapan dan saat ini coverage ratio terjaga di atas 100%," tandas Pahala.