Masyarakat Resah, Sultan Pontianak Himbau Warga Stop Bermain Layang-layang

Sultan Pontianak, Syarif Machmud Melvin Alkadrie, menghimbau masyarakat untuk tidak bermain layang-layang disekitar pemukiman warga dan didekat jaringan listrik di kota Pontianak dan sekitarnya karena keberadaannya sudah sangat menggangu dan meresahkan masyarakat. Hal tersebut diungkap Melvin pada acara Coffee Morning yang dihadiri oleh Forkompinda dan Togamas Kota Pontianak, di Istana Kadriyah, Senin (13/7).


"Banyak keluhan masyarakat terkait dampak buruk yang disebabkan oleh layang-layang. Saya juga meminta Pemkot Pontianak untuk menindak tegas para pemain layang-layang karena sudah ada Perda-nya juga," ungkap Melvin.

Menurut Melvin, selain mengancam keselamatan jiwa warga, kawat layang-layang dapat mengganggu pasokan listrik. Keamanan dan kenyamanan warga sudah sangat terganggu dengan adanya kegemaran segelintir warga.

"Waktu kecil saya juga gemar bermain layang-layang. Dulu layang-layang dimainkan secara aman, tapi saat ini sudah berubah, permainan layang-layang menggunakan benang gelasan dan tali kawat sehingga keberadaannya sudah sangat menggangu keselamatan jiwa warga dan keberadaan listrik," imbuh Melvin.

Foto/Humas PLN UIW Kalbar

Sementara itu, Wakil Walikota Pontianak, Bahasan, menegaskan bahwa permainan layang-layang saat ini bukan hanya sekedar hobi saja tapi sudah ada unsur taruhannya.

"Permainan layang-layang saat ini sudah ada unsur taruhannya, inikan termasuk perjudian, dan sudah mengarah ke tindakan maksiat. Perlu kepedulian kita bersama untuk mencegahnya. Saya menghimbau agar masyarakat untuk tidak bermain layang-layang karena dapat mengancam jiwa warga serta mengganggu pasokan listrik," kata Bahasan.

Pihaknya juga akan memberikan sanksi tegas kepada para pembuat, penjual, dan pemain layang-layang, mulai dari denda paksa, sanksi tipiring hingga kurungan melaui kegiatan razia yang dilaksanakan secara terpadu dengan aparat keamanan dan pihak PLN.

"Jika pasokan listrik terganggu akibat kawat layang-layang pastinya akan menghambat banyak hal, aktifitas masyarakat semuanya terhenti akibat listrik padam," ujar Bahasan.

Senada, Manajer PLN UP3 Pontianak, Didi Kurniawan Abuhari, mengatakan bahwa penyebab gangguan listrik yang paling dominan adalah pohon atau tanam tumbuh yang berada didekat jaringan listrik dan kawat layang-layang.

Terkait hal tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan instansi terkait agar penyebab gangguan listrik dapat ditanggulangi.

"Dukungan Pemkot Pontianak dan Pemkab Kubu Raya serta aparat keamanan selama ini sudah cukup besar, namun kesadaran masyarakat untuk tidak bermain layang-layang masih rendah, untuk itu kami harap kepada bapak dan ibu yang hadir pada kegiatan ini dapat menghimbau dan mencegah warga untuk tidak bermain layang-layang di lingkungan masing-masing," pungkas Didi.