SMP Negeri 1 Sekadau Hilir Pasang Partisi Plastik di Meja Siswa

SMP Negeri 1 Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, masih mempersiapkan diri untuk menggelar sekolah tatap muka. Menariknya, sekolah ini memasang partisi plastik dari akrilik di setiap meja siswanya.


Diketahui, sejumlah sekolah di Kabupaten Sekadau hari ini mulai melaksanakan sekolah tatap muka. Tapi, SMP Negeri 1 Sekadau Hilir memberikan pelatihan terkait penggunaan aplikasi Ruang Guru kepada siswanya.

"Pembelajaran tatap muka nanti tanggal 24 Agustus 2020, kita jadwalkan. Saat ini kita melakukan pelatihan penggunaan aplikasi Ruang Guru kepada siswa," kata Kepala SMP Negeri 1 Sekadau Hilir, Albinus kepada Kantor Berita RMOLKalbar, Selasa (18/8).

Albinus mengatakan, pihaknya melakukan berbagai persiapan di antaranya menyiapkan tempat cuci tangan, pembatas meja (partisi) dari akrilik untuk tetap menjaga jarak di ruang kelas. Pihak sekolah juga telah mengatur jam belajar siswa secara tatap muka.

"Nanti dibagi dua, absen 1-16 masuk minggu pertama. Kemudian, absen nomor 17 sampai terakhir belajar daring dari rumah menggunakan aplikasi Ruang Guru. Begitu juga sebaliknya, minggu selanjutnya absen nomor 17 sampai terakhir belajar tatap muka di sekolah, absen 1-16 belajar daring," jelas Albinus.

Albinus memastikan, pihaknya berkoordinasi degan orang tua terkait sekolah tatap muka dalam bentuk surat izin dari orang tua. Sebab, untuk melaksanakan sekolah tatap muka ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, pertama zona hijau, izin dari Bupati, kesiapan sekolah dan koordinasi atau izin dari orang tua.

"Untuk kesiapan sekolah, ini termasuk 81 guru diswab, hasilnya negatif dan 315 siswa dirapid test, hasilnya nonreaktif. Jika, orang tua tidak memberi izin, kita tidak memaksa bahwa anak harus belajar tatap muka. Dia tetap kami layani dengan belajar daring. Tidak mengurangi kualitas pembelajaran, hanya bentuknya kami tidak memaksa untuk ikut tatap muka," ungkap Albinus.

Albinus menegaskan, pihaknya tidak akan mengurangi pelayanan kepada anak. Untuk itu, pihaknya mengajarkan aplikasi Ruang Guru kepada anak hingga dibiayai dari sekolah.

"Dari segi biaya murah, itu cukup Rp 5 ribu satu bulan. Hanya untuk belajar, bukan untuk main game, main TikTok. Full untuk belajar. Bukan berarti orang tua tidak mampu mengeluarkan biaya untuk membeli paket hanya Rp 5 ribu. Alasan lain orang tua tidak mampu membeli paket untuk belajar dari rumah, salah. Sekolah sudah siapkan," tegas Albinus.

Untuk pembelajaran tatap muka, sekolah juga menyiapkan masker mengantisipasi bila ada siswa yang lupa memakainya. Siswa juga disarankan membawa bekal masing-masing karena kantin ditutup.

"Untuk tempat cuci tangan kita siapkan di setiap ruang kelas termasuk termo gun kita siapkan 30 unit," pungkasnya.