RR: Indonesia Saat Ini Seperti Masa-masa Sebelum Presiden Soekarno Dan Soeharto Lengser

Perekonomian Indonesia sudah sulit sebelum Pandemi Covid-19 menerpa. Ditambah pandemi krisis ekonomi tak bisa dihindari.


Berkaca dari sejarah, kondisi Indonesia saat ini mirip dengan masa-masa sebelum Presiden Sukarno dan Suharto lengser.

Rizal Ramli menuturkan, saat itu presiden Soekarno menghadapi krisis multi dimensi. Selain menghadapi gonjang-ganjing politik, presiden pertama Indonesia itu menghadapi krisi ekonomi luar biasa yang menyebabkan terjadinya Hyper Inflasi.

Menyikapi hal itu, lanjut Rizal Ramli, Presiden Soekarno melakukan Reshufle Kabinet. Bahkan tak tanggung-tanggung, Presiden Soekarno membentuk kabinet 100 menteri yang berujung pada kegagalan mengatasi krisis multidimensi tersebut.

“Wong ekonomi lagi susah malah mengangkat 100 menteri,” ujarnya dalam acara Webinar yang di gelar Kantor Berita Politik RMOL dengan tema “Jurus Selamat dari Resesi ala Rizal Ramli”, Jumat (21/8).

Masih kata Rizal Ramli, kondisi yang kurang lebih sama terjadi juga dimasa-masa akhir pemerintahan Presiden Soeharto. Krisis moneter yang menghancurkan ekonomi Indonesia berujung pada krisis politik dan mundurnya presiden ke 2 Indonesia tersebut.

“Pak Harto juga melakukan reshuffle. Tapi kan gagal. Karena yang di dalam (kabinet) juga pada pengen keluar” ujar RR begitu dia sering di sebut.

RR menilai, kondisi Indonesia saat ini kurang lebih sama dengan masa-masa akhir kedua Presiden Indonesia tersebut dimana krisis kesehatan telah menyebabkan krisis ekonomi. Ia berpandangan dua krisis yang terjadi secara bersamaan itu menimbulkan krisis kepercayaan publik dan krisis politik.

Mantan menteri di Era presiden Gus Dur itu menilai, selama ini Presiden Joko Widodo lambat dalam menangani berbagai permasalahan yang menimpa bangsa. Akibatnya terjadilah krisis multi dimensi seperti yang terjadi saat ini.

“Pak Jokowi becandanya kelamaan. Saya khawatir sudah terlambat,” kata pria yang sudah jadi aktifis sejak muda itu.

RR khawatir jika tak ditangani oleh orang-orang yang kompeten krisis multi dimensi ini tak akan bisa diselesaikan. Namun, disisi lain RR tak yakin ada orang yang benar-benar punya kemampuan dan pengalaman menangani krisis mau di tarik jadi pembantu presiden.

“Pertanyaanya apa masih ada yang mau?” pungkasnya.