Bupati Kubu Raya Apresiasi Kapal Kemanusiaan AMCF

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan/Prokopim
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan/Prokopim

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan melepas keberangkatan Kapal Kemanusiaan 03 Kalimantan Barat Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) ke Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Selasa (22/9).


Pelepasan dilakukan di Pelabuhan Basarnas Provinsi Kalimantan Barat di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya. Kapal Kemanusiaan AMCF yang bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat akan melaksanakan program sosial kemanusiaan Ekspedisi Merah Putih. Sejumlah kegiatan akan dilakukan di Kecamatan Kubu. Di antaranya khitanan massal, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan pembagian kursi roda. 

“Sangat bahagia bisa bergabung dengan mereka yang punya keterpanggilan nurani seperti yang dilakukan AMCF bersama Muhammadiyah. Kita memang harus kepung bakul karena memang pemerintah sendiri berada di garis depan untuk punya tanggung jawab terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di semua rumah tangga. Saya tentu merasa terbantu dan inilah kita kepung sama-sama,” tutur Muda Mahendrawan sebelum melepas keberangkatan kapal.

Muda mengapresiasi kiprah kapal kemanusiaan dalam membantu pemerintah mengatasi sejumlah persoalan di masyarakat. Menurutnya, apa yang dilakukan kru AMCF merupakan gagasan solusi. Ia mengatakan pemerintah juga membutuhkan partisipasi penguatan dari berbagai elemen masyarakat. Partisipasi dengan konsep gerakan-gerakan yang masif.

“Memang mengubah pola pikir tidak cukup hanya dengan hal-hal yang rutinitas. Kecepatan dan ketepatan bisa dilakukan melalui gerakan-gerakan yang bersifat spontanitas. Kepung bakul dengan apa yang bisa diberikan. Baik pikiran, tenaga, maupun kelebihan materi,” ujarnya.

Ia menilai apa yang dilakukan kru kapal kemanusiaan sangat tepat. Khususnya di wilayah Kabupaten Kubu Raya di mana masih terdapat keterbatasan akses dan informasi. Daya jangkau kapal, menurutnya, sangat dibutuhkan dalam mencapai titik-titik masyarakat yang memerlukan bantuan.

“Ini adalah jawabannya, solusi. Jadi sangat bahagia sekali ketika ada gerakan-gerakan seperti ini. Yang seperti ini dari dulu selalu kita dukung dan kawal,” ucapnya.

Office Administrator AMCF, Fadhil Mahdi, mengungkapkan kapal kemanusiaan adalah kapal wakaf yang dikelola oleh pihaknya. Menurutnya, kapal tersebut merupakan salah satu intrumen kekuatan umat di Indonesia.

Kapal dengan dimensi 13x3 meter berkuatan 500 paardenkracht atau daya kuda itu bertugas memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Sekaligus menjalankan misi-misi kemanusiaan.

Selain itu, kapal kemanusiaan juga membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana daerah yang dilakukan sejak 2017 lalu.

“Secara resmi ini diluncurkan penjabat Gubernur Kalimantan Barat pada 2018 lalu dan Alhamdulillah bisa melayani masyarakat di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Barat,” tuturnya.

Fadhil mengatakan kondisi geografis Kalimantan Barat tidak memungkinkan semua wilayah dapat dijangkau dengan transportasi darat. Terlebih di pulau-pulau terluar.

Karena itu, kapal kemanusiaan bertugas menjangkau wilayah-wilayah tersebut dan memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Baik berupa kebutuhan-kebutuhan dasar di bidang kesehatan, pangan, maupun sarana prasarana fisik.

“Kami tidak bekerja sendiri, tetapi menggandeng Pimpinan Wiilayah Muhammdiyah Kalimantan Barat untuk bersama-sama melayani seluruh masyarakat yang membutuhkan di Kalimantan Barat. Sehingga PW Muhammadiyah ini menjadi mitra strategis kami di Kalbar,” terangnya.

Pada kesempatan itu Fadhil mengungkapkan AMCF telah berhasil menghimpun dan mengelola dana wakaf dan infak masyarakat. Dana yang terkumpul di masa pandemi Covid-19 sejak Maret-Juni 2020 kemudian dibangunkan sembilan unit rumah untuk masyarakat tidak mampu. Kesembilan rumah tersebut terletak di Kabupaten Kubu Raya.

“Tentu ini tidak bisa kami lakukan tanpa kerja sama semua pihak. Mulai dari Pimpinan Wilayah Muhammdiyah, pemerintah kabupaten, hingga pemerintah kecamatan dan pemerintah desa. Sembilan rumah ini murni dari umat. Kami hanya menyalurkan dan membuat rumah itu menjadi layak huni,” ucapnya.

Lebih jauh dirinya menerangkan perjalanan ke Kecamatan Kubu merupakan turunan dari tiga ekspedisi yang direncanakan. Yakni Ekspedisi Susur Kapuas hingga Danau Sentarum Kapuas Hulu; Ekspedisi Batas Negeri ke Utara Kalimantan Barat hingga Pulau Temajok dan Ekspedisi Karimata ke Selatan Kalimantan Barat hingga ke Ketapang dan Kayong Utara.  

“Ini yang ingin kami tularkan ke semua pihak, agar semangat berempati ini bisa terus kita nyalakan dan gerakkan. Karena pembangunan ini kekuatannya ada di kantong-kantong umat,” tutupnya.