Pemerintah Kabupaten Kubu Raya meluncurkan Gerakan Edukasi Inklusi Sosial Bersama Perpustakaan Kubu Raya (GEIS Baperkuy), Rabu (17/5).
- Raih Dua Gelar Kejurnas Menembak, Bupati Muda Bangga dengan Prestasi Arvin
- Jenazah PLT Ketua DPD Partai Golkar Kubu Raya Ditemukan
- Duta GenRe Bawa Misi Cegah Kawin Muda
Baca Juga
Peluncuran dilakukan Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya. GEIS Baperkuy adalah gerakan yang bertujuan memastikan bahwa semua warga Kubu Raya tanpa memandang perbedaan latar belakang memiliki akses yang sama terhadap pendidikan dan kesempatan yang setara dalam kehidupan masyarakat.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dalam testimoninya secara virtual mengapresiasi peluncuran gerakan tersebut.
Menurutnya, GEIS Baperkuy adalah sebuah inovasi dan kreativitas yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensi dengan melihat keragaman budaya yang ada dan memperjuangkan budaya tersebut serta hak asasi manusia.
”Saya yakin bahwa dengan kolaborasi dan kerja sama yang kuat antara perpustakaan daerah Kubu Raya dengan seluruh elemen masyarakat, maka gerakan ini akan mampu memberikan manfaat dan dampak signifikan bagi masyarakat luas di seluruh penjuru,” ujar Muda Mahendrawan.
Muda menuturkan perpustakaan saat ini telah bertransformasi menjadi ruang terbuka bagi masyarakat luas untuk dapat saling berbagi pengalaman. Juga belajar hal-hal kontekstual dan berlatih keterampilan kerja untuk meningkatkan kualitas kemandirian.
”Selaku bupati tentu kami akan terus mengawal dan mendukung semua inisiatif praktik baik ini. Tentu dengan mengajak semua pihak mari kita bersama-sama bergabung dalam gerakan ini dan bekerja keras bersama demi tercapainya tujuan yang mulia ini,” tuturnya.
Sementara itu Wakil Bupati Sujiwo menyebut inklusi sosial adalah pijakan penting untuk membangun masyarakat secara berkeadilan. Dalam mencapai tujuan tersebut, jelas Sujiwo, peran perpustakaan daerah Kabupaten Kubu Raya menjadi sangat penting.
”Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat yang menyediakan akses ke pengetahuan dan informasi, tetapi juga menjadi ruang yang inklusif di mana setiap individu dapat merasa diterima, dihargai, dan terlibat dalam proses pembelajaran dan berbagi cerita,” jelasnya.
- Pemkab Kubu Raya Apresiasi 17 Pelaku Ekraf di Kubu Raya
- Staring Holistic Healthy Beauty Launching di Kalimantan Barat
- Di Tengah Ancaman Polarisasi, Bupati Muda Minta ASN Jadi Perekat