Pelaksana Tugas Bidang Penanganan Darurat BNPB, Dody Ruswandi dicecar anggota dewan di Komisi VIII DPR RI perihal mahalnya biaya swab test yang mencapai jutaan rupiah.
- Mendekati pesta demokrasi lima tahun sekali, sudah sejauh mana sih kamu mengenal para paslon presiden dan wakil presiden yang bertanding?
- Todung Mulya Lubis Pertanyakan Konsistensi KPU Laksanakan UU Soal Debat Capres-Cawapres
- Cak Imin Diperiksa KPK, Ketua DPD RI : Justru Biar Terang Benderang
Baca Juga
Dody menjelaskan, seharusnya swab test dilaksanakan secara gratis untuk warga lantaran ratusan rumah sakit telah memiliki peralatan lengkap untuk swab test yang disediakan oleh pemerintah dan BNPB.
“Ada beberapa pertanyaan tentang penanganan darurat, tentang swab gratis. Penyelenggaraan testing sudah kita tingkatkan Maret hanya 1 lab covid tapi sekarang sudah 300 dan sebagian didukung barang-barangnya oleh pemerintah sebagian besar oleh BNPB,” jelas Dody di gedung parlemen, Senayan, Rabu (9/9).
“Sebagian ini adalah lab pemerintah, labkesda, dan RSUD. Apabila kita laksanakan di lab ini mestinya gratis nggak ada alasan membiayai,” imbuhnya.
Dody mengatakan, terdapat dua skema yang dibantu oleh BNPB dalam pelaksanaan swab test di beberapa rumah sakit rujukan. Yang pertama peralatan seperti mesin ekstraksi otomatis PCR disupport BNPB.
“Lab lama itu nggak punya mesin ekstraksi, kami belikan sejak covid ini makanya akhir-akhir ini jumlah yang confirm positif meningkat,” katanya.
Kemudian yang kedua BNPB juga telah menyediakan jasa swab test secara cuma-cuma kepada sejumlah perusahaan.
“Kami juga bantu penyediaan jasa testing, ada 5 perusahaan yang kami bantu perbesar kapasitas lab itu,” ucapnya.
“Dari 2.4 juta testing, sebagian besar dari lab-lab yang sudah ada dan kecil dari perusahaan yang sudah ada jadi kalo pengen gratis ke lab-lab itu,” tutupnya.
- Hari Ini, Dua Perkara Etik Ketua KPU Soal Hasnaeni Diputus DKPP
- Komisi III DPR Sesalkan Sri Mulyani Bolos RDP soal Transaksi Gelap Rp 349 Triliun
- Menangi 6 Musra, Airlangga Hartarto Berada di Atas Prabowo dan Ganjar