Dua RSUD Kembali Rawat 3 Orang Diduga Corona

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kalimantan Barat kembali merawat tiga warga Kalbar yang masuk kategori pasien dalam pengawasan Covid-19.


Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, ketiga orang tersebut dirawat di ruang isolasi rumah sakit. Dua di antaranya dirawat di RSUD Soedarso Pontianak, dan satu lainnya dirawat di RSUD Abdul Aziz Singkawang.

Harisson menjelaskan, dua pasien yang dirawat di RSUD Soedarso Pontianak tersebut terdiri dari 1 orang pasien yang berumur 34 tahun. Ia sebelumnya melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur dengan pesawat Air Asia.

Sedangkan 1 pasien yang berumur 55 tahun, sebelumnya melakukan perjalanan ke Kuching Serawak, Malaysia, untuk berobat di salah satu rumah sakit di Kuching.

“Pulang dari berobat di Kuching, malah sakitnya tambah parah, dan harus dirawat di ruang isolasi, karena kecurigaan menderita Covid-19," terangnya, Rabu (11/3).

Harisson mengatakan, kedua orang pasien tersebut menderita gejala seperti batuk, demam, dan sesak napas. Dari gambaran pemeriksaan rontgen, hasil rontgen didapatkan gambaran Pneumonia.

"Jadi kedua pasien ini memenuhi kriteria pasien dalam pengawasan Covid-19," paparnya.

Sementara itu, satu orang pasien lain yang dirawat di ruang isolasi RSUD Abdul Azis Singkawang, pasien berumur 19 tahun, merupakan warga Singkawang yang bekerja di Sarawak.

"Pasien pulang ke Singkawang melalui PLBN Aruk. Pasien ini juga menderita batuk dan demam pada saat melewati pemeriksaan di PLBN Aruk. Pasien kemudian berobat ke Puskesmas di Singkawang, dan kemudian dirujuk ke RSUD Abdul Azis Singkawang," ungkapnya.

Terhadap tiga pasien tersebut, telah dilakukan pemeriksaan swap nasofaring, untuk pengambilan spesimen lendir di tenggorokan, untuk selanjutnya spesimen akan dikirim ke Balitbangkes di Jakarta.

Harisson menghimbau kepada seluruh warga Kalbar untuk menunda atau tidak melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur, dan Kuching, atau ke negera terjangkit, mengingat sekarang penularan Covid-19 ini terjadi dengan sangat cepat di negara-negara di luar China atau Tiongkok.