Lewat TJSL, PLN Wujudkan Proses Bisnis Selaras Dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Foto/Humas PLN UIW Kalbar
Foto/Humas PLN UIW Kalbar

PT PLN (Persero) telah menjalankan berbagai program yang memberikan kontribusi besar pada kehidupan masyarakat dan lingkungan. Sepanjang tahun 2022, PLN telah menjalankan 2.537 program melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli, Jakarta, Rabu (11/1).


Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN tidak hanya menjalankan kegiatan bisnis saja, melainkan harus berkontribusi besar pada kehidupan masyarakat.

“Oleh karena itu, dalam menjalankan usahanya, PLN harus selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Darmawan.

Program TJSL yang dijalankan PLN untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau _Sustainable Development Goals (SGDs) 2030. Secara rinci, program TJSL yang telah dijalankan terdiri dari pilar sosial 871 program, ekonomi 995 program, lingkungan 594 program, hukum dan tata kelola 77 program yang tersebar di 34 provinsi.

Terang Darmawan, program-program yang dijalankan itu memberikan dampak pada ratusan ribu penerima manfaat. Serta, menciptakan puluhan ribu lapangan kerja. 

“Serangkaian program TJSL yang telah dilakukan sepanjang tahun 2022 ini memberikan dampak kepada 285 ribu penerima manfaat dan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi 25.095 tenaga kerja, tersebar di seluruh wilayah di Indonesia,” jelas Darmawan.

Sejumlah program unggulan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan antara lain, pertama, program pengolahan biomassa sebagai campuran bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kehadiran program ini untuk mendorong bauran energi baru terbarukan serta dapat mengatasi persoalan lingkungan seperti sampah, limbah pertanian, kayu dan lainnya.

Lewat program ini sebanyak 176 ribu ton sampah berhasil diolah yang tersebar di 27 lokasi program, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 281 orang.

Kedua, Electrifying Agriculture yakni penggunaan energi listrik secara luas untuk bidang pertanian. Program ini terbukti memberikan dampak pada optimalnya produktivitas sektor pertanian dan perkebunan. Program Electrifying Agriculture berhasil direalisasikan di 33 tempat dengan penerima manfaat sebanyak 1.589 orang. Program ini juga menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi 565 orang tenaga kerja.

*Ketiga*, pemanfaatan limbah hasil pembakaran batu bara pada PLTU atau dikenal sebagai fly ash dan bottom ash (FABA). Melalui program ini, limbah hasil pembakaran itu dijadikan bahan baku keperluan berbagai sektor yang dapat membangkitkan ekonomi masyarakat seperti batako, paving, dan material pengecoran jalan. Sebanyak 2,26 juta ton FABA telah dimanfaatkan dan menyerap 241 orang.

Keempat, Sekolah Informal yang merupakan program peningkatan literasi dengan sasaran sekolah informal melalui sekolah alam, sekolah anak jalanan, sekolah sungai dan lainnya dengan jumlah 49 program dengan pennerima manfaat sebanyak 8.045 orang. 

Kelima, program penghijauan dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia tahun 2022, di mana telah ditanam 1,47 juta pohon yang terdiri dari pohon mangrove dan produktif. Di masa mendatang, pohon-pohon ini berpotensi menyerap karbon hingga 5,5 juta ton CO2. 

Keenam, sepanjang tahun 2022 PLN telah merealisasikan 43 program pengembangan UMK melalui Rumah BUMN. Dengan program ini, PLN telah memberikan manfaat kepada 11.000 UMK yang tersebar seluruh Indonesia. PLN melalui Rumah BUMN berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kapabilitas UMKM melalui penyaluran bantuan pemodalan, pelatihan dan pembinaan.

"Kami akan terus melanjutkan program TJSL ini di tahun depan untuk bisa mendorong ekonomi masyarakat sekaligus menjadi katalis dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. Harapannya lewat program TJSL PLN, bisa memberikan multiplier effect bagi bangsa dan negara," tutup Darmawan.