Nurhadianto Pahmi: PLN Kedepankan Nilai Kemanusiaan di Masa Pandemi Covid-19

Sebagai sebuah BUMN yang memiliki hak penuh atas pengelolaan listrik negara maka PLN diminta untuk mengedepankan nilai kemanusiaan bagi masyarakat yang menggunakan jasa listrik negara.


"Saat ini masyarakat sudah sangat susah dengan terbatasnya berbagai aktivitas. Kemudian berbagai bidang terpukul dan digempur dengan hebat akibat Covid-19, misalnya UMKM, ujar Nurhadianto Pahmi, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kalbar kepada Kantor Berita RMOLKalbar, Senin (8/6).

Banyak pengusaha kecil yang usahanya terpaksa tutup, kehilangan pekerjaan, dan karyawan yang gajinya terpaksa dipotong agar perusahaan tempat mereka bekerja dapat bertahan.

Ia berharap, PLN harus hadir dengan memberikan solusi, tidak hanya bicara untung rugi. Tawarkan solusi yang efektif bagi pelanggan, seperti angsuran pembayaran listrik dengan skema relaksasi, bebaskan denda keterlambatan membayar, atau memberikan diskon atau potongan bagi pelanggan yang membayar dengan e-money atau solusi lainnya yang berpihak pada rakyat yang menderita.

"Mereka yang terdampak Covid-19 tidak hanya pelanggan yang di subsudi oleh pemerintah, namun seluruh lapisan mejadi korban pandemi ini," ungkapnya.

Pemerintah daerah juga wajib hadir untuk menawarkan solusi agar masyarakat dapat merasakan kepedulian pemimpinnya. Solusi tersebut misalnya membuat bank data UMKM yang terdampak Covid-19 dan merekomendasikan keapda PLN agar memberikan keringanan bagi pengusaha tersebut. Sehingga UMKM tersebut sedikit merasa ringan atas berbagai beban dan tantangan usaha yang mereka hadapi.

Soekarno berpesan bahwa “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekali pun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”

"Maka kepada pemimpin daerah, gunakanlah kekuasaan yang dimiliki untuk sepenuhnya membela kepentingan rakyat dan menciptkan kesejahteraan bagi mereka," pungkas Ketua Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Barat.