Pemkab Kubu Raya Percepat Pertumbuhan Hijau

Foto/Prokopim
Foto/Prokopim

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam mengupayakan percepatan pertumbuhan hijau.


Sebab, menurutnya, pertumbuhan hijau sangat penting karena berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat namun tetap ramah lingkungan dan inklusif secara sosial. 

“Makanya kita selalu melihat bahwa investasi itu sangat penting dan strategis dalam menggerakkan perekonomian. Tetapi kita mengambil keseimbangan yaitu dengan tetap melakukan upaya agar semua bersifat berkelanjutan dan yang pasti ramah lingkungan. Dalam artian bisa memberikan peluang baik kepada generasi dan tentunya tidak menimbulkan risiko-risiko yang besar,” tutur Bupati Muda Mahendrawan saat menjadi pembicara utama pada kegiatan Opening Ceremony Borneo Youth Camp yang digelar DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalimantan Barat bekerja sama dengan OIC Youth Indonesia, di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya, Jum'at (12/5).

Borneo Youth Camp adalah kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan rencana kerja global guna menggali potensi generasi muda yang siap menjadi pemimpin publik yang berwawasan lingkungan, toleransi, dan kewirausahaan.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 70 mahasiswa dari berbagai universitas regional di Kalimantan Barat, nasional, dan internasional. 

Muda mengatakan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya berupaya melakukan rencana-rencana aksi strategis terkait percepatan pertumbuhan hijau. Kesemua itu, ungkap dia, sudah dimasukkan ke dalam dokumen rencana aksi strategis daerah. 

“Untuk itu kita juga membentuk kelompok kerja pertumbuhan hijau di Kubu Raya bersama lebih dari 20 mitra organisasi nonpemerintah dan lembaga-lembaga yang langsung di bawah naungan pemerintah. Inilah kerja-kerja kita dengan strategi yang dinamakan ‘kepung bakul’. Jadi dikepung supaya semuanya bergerak,” jelasnya. 

Terkait pembangunan yang ramah lingkungan, Muda menuturkan adanya fenomena degradasi hutan dan ancaman kebakaran hutan dan lahan yang telah menjadi isu nasional. Merespons hal itu, dirinya mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah memelopori penerapan muatan lokal untuk pembelajaran tentang lahan gambut. 

“Ini sudah kami buatkan regulasi peraturan bupatinya dan Kubu Raya adalah pelopor regulasi muatan lokal tentang gambut di Indonesia,” ujarnya. 

Muda mengungkapkan pembelajaran tersebut telah diterapkan di 15 sekolah dan saat ini dikembangkan lagi untuk sekitar 30 lebih sekolah lainnya. Ia menerangkan muatan lokal gambut disampaikan dengan cara diintegrasikan bersama pelajaran-pelajaran yang ada, baik di bidang ilmu pengetahuan sosial maupun ilmu pengetahuan alam. 

“Hal ini agar ada persepsi yang benar tentang gambut bahwa gambut itu bukanlah ancaman. Bukan sesuatu yang menakutkan untuk hidup di tengah gambut tapi justru menjadi peluang. Gambut adalah masa depan dan bukan sesuatu yang meresahkan. Nilai ini yang kita tanamkan kepada para peserta didik di sekolah-sekolah. Tentu ini berkaitan dengan bagaimana kita menyiapkan generasi yang punya perspektif lingkungan dan daya dukung untuk upaya menjaga keberlanjutan,” tutupnya.