Penanganan pandemik Covid-19 dari sisi kesehatan dan pemulihan ekonomi perlu terus dikoordinasikan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
- Mendekati pesta demokrasi lima tahun sekali, sudah sejauh mana sih kamu mengenal para paslon presiden dan wakil presiden yang bertanding?
- Todung Mulya Lubis Pertanyakan Konsistensi KPU Laksanakan UU Soal Debat Capres-Cawapres
- Cak Imin Diperiksa KPK, Ketua DPD RI : Justru Biar Terang Benderang
Baca Juga
Demikian ditegaskan Menko Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin (14/9).
"Keputusan-keputusan yang menyangkut masyarakat banyak tentunya diputuskan secara terintegrasi dan juga ditujukan untuk menurunkan angka yang terdampak daripada pandemi Covid-19," kata Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar penurunan angka dikelola secara lokal untuk melakukan intervensi berbasis lokal. Sehingga monitoring dan evaluasi secara kedaerahan di 83.000 desa, RT, RW untuk terus dapat termonitor.
"Presiden meminta dalam dua minggu ini dikoordinasikan dan konsentrasi lebih khusus di 8 wilayah yang terdampak lebih besar kenaikannya dan menugaskan Wakil Ketua Komite Pak Luhut Binsar Panjaitan dan juga Ketua Satgas Covid-19 untuk memonitor dan sekaligus juga melakukan evaluasi," ujarnya.
Terkait dengan kegiatan lanjutan untuk pendisiplinan masyarakat, Menko Airlangga menjelaskan, operasi yustisi terus digencarkan, terutama daerah utama yang masih besar jumlah orang yang terpapar Covid-19.
Airlangga juga menjelaskan, terkait pengadaan alat PCR yang dilakukan oleh lembaga-lembaga nonpemerintah, dalam arti partisipasi swasta dan klinik. Menurutnya, Kemenkes akan mengevaluasi, dan akan menetapkan harga jasa PCR tersebut.
"Beberapa yang terkait dengan penyerapan dari pada anggaran, tadi dilaporkan bahwa penyerapan anggaran sebesar 34,1 persen dari pagu di tahun year to date dari Rp 625 triliun dan ini secara months to months maksimal ada kenaikan sebesar 30,9 persen dan semester satu dan sampai dengan semester kedua," imbuhnya.
Masuk ke semester kedua ini, lanjutnya, per September tren penyerapan bantuan sudah naik. Seperti di sektor kesehatan terjadi kenaikan 31,6 persen, perlindungan sosial 63,81 persen, sektoral pemda 27,68 persen, dan UMKM 91,43 persen.
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, presiden juga menyampaikan bentuk insentif pariwisata anggarannya sudah ada yang dikaitkan dengan pengadaan vaksin secara mandiri apabila clinical trial sudah selesai.
"Jadi ini masih menunggu clinical trial untuk selanjutnya dibuat program yang terkait dengan sektor pariwisata," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Airlangga juga menyampaikan, presiden juga mengharapkan agar kampanye-kampanye untuk meningkatkan kedisiplinan perilaku masyarakat terus dilakukan.
"Kampanye ‘Ayo Memakai Masker’, kemudian tahap berikutnya adalah yang sekarang dilakukan ‘Ayo Menjaga Jarak dan Hindari Kerumunan’, dan berikutnya adalah ‘Ayo Mencuci Tangan’ untuk terus diintensifkan di daerah-daerah," pungkasnya.
- Hari Ini, Dua Perkara Etik Ketua KPU Soal Hasnaeni Diputus DKPP
- Komisi III DPR Sesalkan Sri Mulyani Bolos RDP soal Transaksi Gelap Rp 349 Triliun
- Menangi 6 Musra, Airlangga Hartarto Berada di Atas Prabowo dan Ganjar