Penuhi Syarat, Dua Kawasan Ekonomi Khusus Baru Batam Disetujui

Pulau Batam segera memiliki dua kawasan ekonomi khusus (KEK) baru. Pembentukan KEK tersebut telah mendapat persetujuan Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus. 


“KEK Nongsa Digital Park dan KEK MRO Batam Aero Technic hari ini kita setujui untuk ditetapkan sebagai KEK, karena telah memenuhi syarat,’ kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Jakarta, Jumat (10/7).

Keputusan itu diambil sidang Dewan Nasional KEK yang digelar secara online pada hari ini.  Sidang tersebut dipimpin Menko Airlangga selaku Ketua Dewan Nasional KEK.

Selanjutnya, Dewan Nasional KEK akan merekomendasikan kepada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan kedua KEK itu melalui Peraturan Pemerintah karena telah memenuhi persyaratan keberhasilan pengembangan KEK, dan diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja dan mendorong perekonomian daerah.

Kedua KEK tersebut akan diberikan waktu paling lama 3 tahun sampai KEK siap beroperasi. Setiap tahun progres pembangunanya akan dievaluasi.

Dijelaskan Sekretaris Dewan Nasional KEK, Enoh Suharto Pranoto, KEK Nongsa Digital Park memiliki luas lahan 166,45 hektar dengan total investasi Rp16 triliun.  KEK ini  ditargetkan mampu menyerap 16.500 orang tenaga kerja.

KEK Nongsa Digital Park diproyeksikan sebagai entry point bagi perusahaan IT International dari Singapura dan manca negara. KEK ini ditetapkan menjadi IT Hub Digital Bridge Indonesia ke Singapura & Manca Negara.

KEK ini diproyeksikan mampu menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp20-30 triliun per tahun. Kontribusi terbesar diharapkan dari sektor data center dan pendidikan Internasional.

“Adanya transfer teknologi di bidang IT sehingga KEK Nongsa Digital Park dapat menjadi pusat pengembangan SDM tenaga IT muda Indonesia menjadi technopreneur,” papar Enoh.

Sementara KEK MRO Batam Aero Technic (BAT) dikembangkan diatas lahan seluas  30 hektare, dengan kegiatan utama industri MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul).

Nilai investasi KEK MRO Batam Aero Technic mencapai Rp6,2 triliun hingga 2030. KEK ini diproyeksikan mampu menyerap 9.976 orang tenaga kerja pada tahun 2030.

Kehadiran KEK MRO Batam Aero Technic diharapkan dapat menghemat devisa 65-70 persen dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional. Bisnis MRO ini bernilai Rp26 triliun per tahun dan selama ini mengalir ke luar negeri.

Dalam jangka menengah, KEK MRO Batam Aero Technic  diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar USD 100 miliar pada tahun 2025.