Program Electrifying Agriculture PLN Mampu Dorong Pertumbuhan Industri Pertanian di Singkawang

Foto/Humas PLN UIW Kalbar
Foto/Humas PLN UIW Kalbar

Selama masa pandemi, PLN UP3 Singkawang gencar laksanakan program Electrifying Agriculture.


Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Mediansyah, menyampaikan bahwa program Electrifying Agriculture merupakan salah satu upaya PLN untuk mendorong ekonomi masyarakat di masa pandemi melalui pemanfaatan energi listrik untuk meningkatkan produktifitas usaha dibidang pertanian, Selasa (22/2).

Diakuinya, pada bulan Februari ini pihaknya telah melakukan penambah daya listrik untuk perusahaan pengolahan kulit padi menjadi pakan ternak atau dedak PT. Sinar Jaya Kota Singkawang dari daya 53 kVA ke daya 105 kVA, serta pemasangan kembali daya 240 kVA di PT Pulau Mas Khatulistiwa Kabupaten Sambas yang bergerak di usaha tambak udang dan ikan nila.

"Kami berharap keberadaan listrik PLN mampu meningkatkan produktivitas usaha yang dijalankan, tentunya dengan menjaga kualitas layanan serta keandalan pasokan listrik, sehingga para pelaku usaha dapat menjalankan usahanya dengan aman dan nyaman," ungkap Meidiansyah.

Aryanto (38), Pimpinan perusahaan Sinar Jaya mengaku melakukan penambahan daya untuk meningkatkan kapasitas produksi. Jika sebelumnya Ia dapat menghasilkan 8 ton dedak per hari, dengan penambahan daya listrik ini diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi hingga 10 ton/ hari. 

"Saya  mengapresiasi layanan proses tambah daya PLN yang cepat, mudah, dan transparan. Dengan penambahan daya listrik ini, proses produksi makin lancar, cepat dan hasil produksi meningkat sehingga cuannya lebih banyak,” imbuhnya bersemangat.

Hal senada juga diungkap Teguh (45), Koordinator lapangan PT. Pulau Mas Khatulistiwa yang memutuskan untuk kembali menggunakan listrik PLN karena lebih menguntungkan. Pasalnya dengan menggunakan listrik PLN, pihaknya dapat menghasilkan tak kurang dari 560 ton udang dan ikan nila tiap periode panen 2 hingga 3 bulan.

"Menggunakan listrik PLN pastinya lebih mudah, efektif, dan efisien. Hasil panennya pun lebih banyak," pungkas Teguh.