Proyek Pipanisasi Maboh Masih di Lanjutkan

Proyek pipanisasi APBD tahun 2019/RMOLKalbar
Proyek pipanisasi APBD tahun 2019/RMOLKalbar

Proyek pipanisasi air bersih di desa Maboh, Kecamatan Belitang hilir di duga sampai saat ini belum dirasakan manfaatnya oleh warga setempat.


Proyek pipanisasi yang di biayai oleh APBD tahun 2019 dengan pagu Rp.1.5 Milyar sampai saat ini airnya belum pernah di rasakan manfaatnya oleh warga setempat, pihak kontraktor hanya memasang meteran di depan rumah warga, namum airnya sejak awal belum pernah mengalir ke rumah warga.

"Dari awal pemasangan meteran oleh kontraktor sampai sekarang airnya belum pernah mengalir," kata Benyamin warga Dusun Maboh RT.03 jalan Kenanga di Maboh kepada Kantor Berita RMOLKalbar, Minggu (27/9).

Menurut dia, pemasangan meteran air di depan rumah sudah setahun lebih, namun airnya tidak kunjung ngalir, dirinya bersama keluarganya saat ini masih mengkomsumsi air dari sumur bor.

"Jadi untuk apa pemerintah mengalokasikan dana cukup besar, jika tidak ada azas manfaatnya sama sekali. Sedangkan warga di sini masih tetap mengkomsumsi air sumur bor," keluhnya.

Sementara itu Sabastian, kepala desa Maboh SP.2 di tanya seputar proyek pipanisasi tersebut mengatakan, dirinya mengetahui bahwa proyek tersebut memang belum selesai. 

Menurut dia, proyek tersebut mulai dikerjakan tahun 2019. Hanya saja pekerjaannya memang belum selesai, tapi menurut imformasi dari dinas terkait proyeknya tersebut dilanjutkan tahun 2020 ini. 

"Sekarang pipa 3 inci sudah banyak di titipkan di kantor desa, bahkan karyawan memang sudah ada yang kerja tahun ini. Sepertinya pihak kontraktor sudah mulai meneruskan pemasangan instalasi pipa induk sesuai janjinya tahun lalu," kata kades menjawab para awak media.

Sesuai hasil rapat dengan dinas terkait sambung kades, sebelum pembangunan tahun lalu, jika proyek tersebut sudah selesai, rencanya akan di serahkan pengelolaan kepada Pemdes Maboh.

"Karena tahun lalu belum selesai, maka pihak dinas belum menyerahkan pengelolaan kepada Pemdes Maboh, dan pihak desa juga tidak akan menerima begitu saja jika belum tuntas, seratus persen," tegas Kades.

Ditambahkan kades lagi, bahwa sumber air yang akan di alirkan kerumah warga, adalah air dari sumur bor.

Di konfirmasi kepada kepala dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ahmad Suryadi terkait mangkrak proyek tersebut, mengatakan, bahwa proyek pipa sekunder, yang berasal dari dana DAK 2019, dengan pagu Rp. 1.589,058.000 milyar. 

Dari dana tersebut di gunakan untuk membangun sebanyak 178 sambungan rumah (SR).

Pekerjaan dengan panjang mencapai  2.000 meter. Tahun lalu proyek tersebut bukannya tidak selesai, tapi dananya kurang, sehinga di tahun angaran 2020 akan di tambah lagi, tujuannya untuk mengenahkan instalasi jaringan induknyang tahun lalu hanya masih kurang, agar aliran air sampai ke rumah-rumah.

"Tahun ini dana ditambah lagi, sebesar Rp.200 ratus juta rupiah, untuk jaringan pipanisasi, tambahan makanya  anggaran .di tambah lagi tahun 2020," kata Ahmad Suryadi selaku Kepala Dinas PUPR menjawab ini.

Ditambahkan dia lagi, mengenai adanya kegiatan Pansimas memang ada, karena salah satu syarat untuk menbangun pipanisasi harus ada proyek Pansimas.

Dana untuk membangun itu bersumber dari DAK penugasan, jadi sepertinya lanjutan dari proyek Pansimas.