Harapan warga 8 Desa di Kecamatan Meliau untuk menikmati listrik 24 jam di Bulan Ramadhan akhirnya terpenuhi. Hal ini ditandai dengan dilaksakannya peresmian Pola Operasi Sistem Kelistrikan 24 jam di Desa Kuala Buayan, Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau, pada Jumat lalu (24/4).
- Marrel Suryokusumo; Pembangunan Ekonomi Berbasis Masyarakat bisa Diaplikasikan Secara Nasional
- Atlit Pontianak Raih 2 Mendali Emas di Peparpov VI
- PTPN XIII Siapkan Klinik Mitra Tabara Menjadi Akreditasi
Baca Juga
Sebelumnya Desa Kuala Buayan, Desa Penyelimau Jaya, Desa Penyelimau, Desa Bhakti Jaya, Desa Mukti Jaya, Desa Cupang, Desa Harapan Makmur dan Desa Kunyil hanya menikmati listrik selama 12 jam dengan kapasitas 1000 kW yang disuplai dari PLTD Kuala Buayan. Namun kini, dengan sudah terinterkoneksinya Sistem Kelistrikan Khatulistiwa melalui Gardu Induk (GI) Tayan, masyarakat dapat menikmati listrik selama 24 jam penuh.
Salah satu warga, Budi (46), merasa bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada PLN atas beroperasinya listrik 24 jam di Kuala Buayan.
“Akhirnya kami bisa menikmati listrik di bulan suci Ramadhan selama 24 jam penuh. Tentu ini sangat bermanfaat bagi kami untuk lebih fokus dalam beribadah serta menunjang kegiatan berjualan saya," ungkap Budi.
Sementara itu, Manager PLN Sanggau, Gurit Bagaskoro mengatakan, untuk melistriki dan meningkatkan pola layanan dari 12 jam menjadi 24 jam kepada warga di 8 desa tersebut, PLN telah melaksanakan Uprating Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 10.77 kms dan pemasangan Kabel Sungai dari JTM Meliau ke Jaringan Eksisting Kuala Buayan serta instalasi pendukung lainnya.
Dijelaskannya pula, jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang dibangun langsung terhubung dengan Sistem Kelistrikan Khatulistiwa melalui Gardu Induk (GI) Tayan sebagai pengganti mesin diesel yang selama ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik PLN Sub Unit Kuala Buayan.
"Karena jaringan listrik ini cukup panjang, maka untuk menjaga keandalan pasokan listriknya dibutuhkan partisipasi seluruh warga untuk sama-sama menjaganya, salah satunya dengan cara merelakan pohon dan tanam tumbuh yang berada didekat jaringan listrik untuk dipangkas ataupun ditebang, karena akan berpotensi terjadinya gangguan hingga menyebabkan padam," tambah Gurit.
Gurit berharap keberadaan listrik PLN 24 jam ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan.
- Akselerasi Transisi Energi, PLN Buka Kolaborasi Pengembangan 9 Wilayah Kerja Panas Bumi
- Hadirkan Listrik yang Andal, PLN Siap Dukung Produktivitas Usaha UMKM di Pontianak
- PLN Rampungkan Jaringan Tegangan Tinggi Kedinding-Bangkalan