Siaran TV Analog di Kalbar Segera “Hilang”

Humas Ahli Madya dan Koordinator Audio Visual dan Media Sosial di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dimas Aditya Nugraha/RMOLKalbar
Humas Ahli Madya dan Koordinator Audio Visual dan Media Sosial di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dimas Aditya Nugraha/RMOLKalbar

Kurang dari satu bulan lagi, masyarakat di sebagian wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) tidak akan bisa lagi menonton siaran TV analog yang selama ini dinikmatinya. Pasalnya, wilayah - wilayah akan segera memasuki fase peralihan siaran televisi analog ke siaran televisi digital atau yang disebut Analog Switch-Off (ASO), melalui surat resminya yang di terima redaksi RMOLKalbar, Kamis (7/4).


Humas Ahli Madya dan Koordinator Audio Visual dan Media Sosial Kementrian Komunikasi dan Informatika, Dimas Aditya Nugraha mengatakan, berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 11 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan penyiaran, ada tiga daerah di Kalbar yang termasuk dalam daftar wilayah siaran TV analognya akan dihentikan pada tahap pertama, yakni paling lambat tanggal 30 April 2022. Tiga daerah tersebut yaitu Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak. 

"Untuk tahap kedua yang siaran TV analognya akan dihentikan yakni Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang dan paling lambat tanggal 25 Agustus 2022," ucapnya.

Selanjutnya, Kabupaten Sintang, siaran TV analognya akan dihentikan paling lambat tanggal 2 November 2022 karena termasuk dalam daftar wilayah ASO tahap tiga.

"Kabupaten/kota lainnya di Kalbar yang tidak termasuk atau tidak tercakup ASO, akan menjadi sasaran implementasi Digitalization Broadcasting System (DBS). Di mana, proyek DBS ini akan menyiapkan digitalisasi setidaknya di 103 lokasi di 74 Wilayah Layanan," terangnya

Ia menambahkan, peralihan penyiaran televisi ke digital ini memiliki banyak manfaat. Setidaknya ada tiga manfaat utama. Pertama, penyiaran TV digital akan menghasilkan kualitas siaran yang lebih baik lantaran teknologi yang digunakan lebih canggih. Selain kualitas gambar dan suara yang lebih jernih, TV digital memiliki banyak fitur lainnya termasuk soal kebencanaan.

Kedua, peralihan penyiaran televisi ke digital akan menghemat sumber daya spektrum frekuensi radio. Di mana, dengan setiap pemancaran siaran televisi analog memerlukan pita frekuensi sebesar 8 Mhz. Sementara dengan teknologi digital, pita frekuensi sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk memancarkan 5 siaran televisi sekaligus.

"Frekuensi yang berhasil dihemat dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti pendidikan, kesehatan, dan mendorong percepatan infrastruktur internet cepat yang lebih merata di seluruh tanah air," tegasnya

Penyiaran TV digital akan meningkatkan potensi konten siaran yang dinikmati masyarakat semakin beragam. Keberagaman tersebut akan melahirkan kompetisi konten, sehingga membuka peluang bagi industri kreatif untuk menyediakan konten yang lebih bervariasi dan tersegmentasi.

"Namun demikian, peralihan penyiaran televisi ke digital ini memerlukan beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan masyarakat karena tidak semua perangkat televisi dapat menangkap siaran TV digital. Langkah pertama yang perlu dilakukan warga adalah melakukan pengecekan perangkat televisi, apakah dapat menangkap siaran TV digital atau tidak. Jika masih menggunakan televisi model tabung, dapat dipastikan bahwa pesawat televisi tersebut hanya bisa menangkap siaran TV analog," ucap Dimas.

Sementara televisi layar datar, sebagian sudah bisa menangkap siaran TV digital. Cara melakukan pengecekan TV layar datar pun relatif mudah. Cukup dengan scan atau pindai ulang sinyal televisi. Jika sudah dilengkapi penerima siaran TV digital, televisi secara otomatis akan menyimpan saluran TV digital yang ditangkapnya.

Masyarakat yang masih menggunakan perangkat televisi analog pun tidak perlu buru-buru mengganti televisinya. Untuk menikmati siaran TV digital, warga cukup membeli Set Top Box (STB) yang telah disertifikasi pemerintah, yang harganya mulai dari Rp210.000 hingga di atas Rp500.000.

"Untuk itu, masyarakat di beberapa daerah Kalbar yang tercakup ASO diimbau untuk segera melakukan persiapan dan penyesuaian perangkat. Dengan demikian, ketika siaran analog dihentikan, masyarakat bisa langsung menikmati siaran TV digital yang kualitas gambar dan suaranya lebih tajam dan jernih," pungkasnya.

,