Tekan Angka Stunting di Sambas, PLN Berikan Bantuan Pelatihan Kader Posyandu

Foto/Humas PLN UIW Kalbar
Foto/Humas PLN UIW Kalbar

Sebagai upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Sambas, PLN melalui program PLN Peduli bekerja sama dengan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Daerah Kalimantan Barat, menyelenggarakan program “Senyum Pelita Hati Sambas” di Puskesmas Sekura pada Jum'at (17/9) dan Puskesmas Selakau Timur pada Sabtu (18/9) lalu. Bantuan program tersebut secara simbolis diserahkan oleh Supervisor Pelayanan Pelanggan & Administrasi PLN ULP Sekura, Rizhal Adhe Nugroho, kepada Kepala Sub Bagian TU Puskesmas Sekura, Iwan Kurniansyah.


Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah, menyampaikan bahwa Program Senyum Hati Pelita Sambas merupakan program PLN Peduli disektor kesehatan, yang secara khusus bertujuan untuk menekan angka _stunting_ di Kabupaten Sambas.

“Program ini dilaksanakan selama 2 hari di Puskesmas Sekura dan Puskesmas Selakau Timur, masing-masing diikuti oleh 20 Kader Posyandu setempat. Selain itu, juga diberikan tenda konseling dan konselit kit untuk para kader,” tutur Meidi.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian TU Puskesmas Sekura, Iwan Kurniansyah, menyampaikan bahwa program tersebut sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan untuk giat menyuarakan 4 item distandar emas pemberian makan bayi dan anak, yaitu inisiasi menyusu dini, ASI eksklusif, MPASI rumahan dan lokal, serta melanjutkan ASI hingga 2 tahun.

“Kami sangat berterimakasih kepada PLN atas bantuan yang telah diberikan. Kami berharap kegiatan ini akan berdampak baik pada penurunan angka _stunting._ Semoga kita dapat terus bekerjasama diwaktu yang akan datang,” imbuh Iwan.

Hal serupa juga diungkap Junaidi (32), Kader Posyandu Anggrek, Sekura. 

Menurutnya, Pelatihan yang dilaksanakan PLN sangat bermanfaat dalam memberikan penyegaran terhadap para kader Posyandu, sehingga kembali mengingatkan betapa pentingnya menyebarkan informasi mengenai ASI dan MPASI kepada para ibu, dan membantu ibu untuk memberikan makanan bergizi yang sesuai kelompok usia pada anaknya.

"Kegiatan pelatihan berjalan dengan berbagai permainan dan praktek yang menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga sangat mudah diserap oleh para kader," kata Junaidi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua AIMI Daerah Kalimantan Barat, Aditya Galih Mastika, juga mengapresiasi bantuan yang diberikan PLN. Ia berharap program ini dapat membantu meningkatkan kemampuan konseling  kader untuk menyelesaikan berbagai masalah menyusui hingga pemberian makan bergizi yang pada akhirnya akan berdampak pula pada angka penurunan stunting di kedua wilayah tersebut.